
Pendahuluan: Cahaya di Balik Kata
Di antara lautan sholawat yang tak terhingga, ada satu sholawat yang bergetar di relung makrifat: Sholawat Nurul Haqiqoh. Sebuah untaian doa dan pujian kepada Rasulullah ﷺ yang bukan hanya menyanjung beliau sebagai Nabi terakhir, tapi juga sebagai Cahaya Dzat, kunci eksistensi, dan samudera kesempurnaan Ilahiyah.
Sholawat ini bukan sekadar bacaan, ia adalah jalan bagi para pencari; jembatan ruhani menuju penyaksian, pelepasan dari ego, dan rasa cinta yang murni.
Teks Sholawat Nurul Haqiqoh Lengkap

Makna Mendalam dari Sholawat Nurul Haqiqoh
Sholawat ini tidak hanya menyebutkan keagungan Rasulullah ﷺ sebagai manusia sempurna (insan kamil), tetapi juga menjadikannya sebagai pintu masuk ke dalam samudera Ilahi.
Ada beberapa poin ruhani yang dapat kita renungkan:
- Nuuridz Dzaat: Rasulullah ﷺ sebagai cahaya murni dari Dzat Allah. Ia bukan hanya makhluk, tapi juga pancaran Ilahi.
- Sirril Asma’ wash Shifaat: Beliau membawa rahasia nama-nama dan sifat-sifat Allah. Dalam dirinya, sifat Rahmah, Hikmah, dan Nur Ilahi hidup.
- Ma’dinil Haqoo-iq: Rasul sebagai tambang segala hakikat. Siapa yang mengenalnya, akan mengenal hakikat segala sesuatu.
- Miftaahu Baabil Wujuud: Rasulullah adalah kunci pintu keberadaan. Segala wujud di alam ini memantul dari cahayanya.
Lanjutan Sholawat: Doa Perjalanan Ruhani

Sholawat ini menjadi doa agar kita diluaskan ruhaniyahnya—melampaui batas-batas ego, membuka tirai ilusi, dan sampai pada penyaksian Wajah-Nya di setiap hal.
Untuk Siapa Sholawat Ini?

Inilah sholawat para penempuh jalan cinta (salik), para pencinta hakikat yang merindukan fana (lebur dalam-Nya) dan baqa (kekal dengan-Nya).
Kapan Dibaca?
Sholawat Nurul Haqiqoh sangat cocok dibaca:
- Saat malam sunyi untuk perenungan makrifat
- Setelah tahajud atau dzikir
- Ketika merasa terhalang dari rasa dekat kepada Allah
- Sebagai pembuka hati sebelum membaca Al-Qur’an atau berdoa
Penutup: Cahaya yang Membimbing Jiwa
Sholawat Nurul Haqiqoh adalah untaian cahaya. Ia menuntun bukan hanya pada pengagungan Rasulullah ﷺ, tapi juga penyatuan dengan Dzat yang Maha Esa. Semoga siapa pun yang membaca, hati dan jiwanya disucikan, didekatkan, dan disingkapkan dari tirai-tirai dunia.